Minggu, 23 Juni 2013

Wasiat Imam Ahmad buat Putranya di hari Pernikahannya

Wasiat Imam Ahmad bin Hanbal pada putranya pada hari pernikahannya


Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan mencapai kebahagiaan di rumah tanggamu kecuali dengan sepuluh tabiat yang kau berikan pada istrimu. Maka jagalah dan bersemangatlah untuk melaksanakannya.

Yang pertama dan kedua:
Wanita menginginkan bukti cinta dan menyukai pernyataan cinta, maka engkau jangan pelit pada istrimu dengan hal-hal tersebut. Jika engkau pelit maka akan muncul sebuah pemisah berupa kebencian antara dirimu dan dirinya dan akan berkurang rasa cinta kalian berdua.

Yang ketiga:
Wanita membenci lelaki yang keras dan tegas, tetapi memanfaatkan lelaki yang lemah dan lembut. Pandai-pandailah memilih sikap pada setiap waktu, maka akan mengundang rasa cinta dan mendatangkan ketenangan.

Yang keempat:
Wanita itu menyukai dari suaminya apa yang disukai suaminya dari mereka, yaitu cara bicara yang baik, penampilan yang bagus, pakaian yang bersih, dan aroma yang harum. Usahakan untuk berlaku seperti itu pada setiap keadaan.

Yang kelima:
Sesungguhnya rumah tangga adalah kerajaan wanita, dia merasa ikut membangun singgasananya, dan dia adalah ratu di dalamnya. Maka janganlah engkau hancurkan kerajaannya, dan jangan pula berupaya menggusurnya dari singgasananya. Jika engkau tetap melakukannya, dia akan berusaha merebutnya kembali. Dan tidak ada permusuhan yang lebih besar kepada raja kecuali dari yang kerajaannya telah direbut, meskipun istrimu tidak menampakkannya.

Yang keenam:
Seorang wanita ingin mendapatkan suaminya dan tidak kehilangan keluarganya. Janganlah engkau membuat timbangan antara dirimu dan keluarganya, "pilih saya atau keluarga". Bila dia memilihmu dari keluarganya, selamanya dia tetap akan bersedih, serta memupuk kebencian kepadamu setiap harinya.

Yang ketujuh:
Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Hal ini adalah rahasia kecantikannya, rahasia daya tariknya, dan bukan aib baginya, sebagaimana "cantiknya alis adalah ketika bengkok". Ketika dia bersalah jangan membebaninya dengan beban yang berat sekali karena ingin meluruskan bengkoknya, karena hal itu akan mematahkannya dan patah pula perceraian dengannya.Tetapi jangan pula kau biarkan kesalahannya sehingga bertambah kebengkokannya dan membekas pada dirinya.Jangan sampai engkau nantinya menyesal karena istrimu tidak mau mendengarmu lagi.Oleh karenanya, berbuatlah kepadanya sikap pertengahan.

Yang kedelapan:
Sesungguhnya wanita memang sudah terbentuk suka mengingkari suami dan mendustakan pemberian. Seandainya engkau berbuat baik kepadanya terus menerus selama ribuan tahun, lalu melakukan satu kesalahan, dia akan berkata "aku tidak pernah mendapat kebaikan darimu sama sekali".Jangan sampai hal tersebut membuat engkau membencinya, dan berpaling darinya. Jika engkau membenci hal ini, maka sukailah hal yang lain darinya.

Yang kesembilan:
Sesungguhnya wanita memiliki kelemahan fisik dan jiwa, sampai-sampai Allah subhanahu wa ta'ala memberi banyak keringanan kepada mereka didalam melaksanakan kewajiban. Allah tidak mewajibkan mereka sholat pada waktu tertentu, memerintahkan agar meninggalkan puasa pada keadaan tertentu sampai mereka sehat kembali dan suasana hatinya kembali stabil. Dampingilah mereka pada keadaan-keadaan tersebut sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala meringankan kewajibannya, maka ringankan pula tuntutanmu dan urusan-urusanmu.

Yang kesepuluh:
Ketahuilah bahwa wanita diibaratkan sebagai tawanan bagimu.Maka sayangilah "tawanan"mu dan maafkan kekurangannya, dengan begitu dia akan menjadi sebaik-baik perhiasan dan sebaik-baik pendamping hidup.



وصية ابن حنبل لابنه يوم زواجه

أي بني: إنّك لن تنال السعادة في بيتك إلا بعشر خصال تمنحها لزوجك فاحفظها عني واحرص عليها:

أما الأولى والثانية:

.فإنّ النّساء يحببن الدلال ويحببن التصريح بالحب، فلا تبخل على زوجتك بذلك،فإن بخلت جعلت بينك وبينها حجابًا من الجفوة ونقصًا في المودة.

وأما الثالثة:

فإن النساء يكرهنَ الرجل الشديد الحازم ويستخدمن الرجل الضعيف اللين فاجعل لكل صفة مكانها فإنه أدعى للحب وأجلب للطمأنينة.

وأما الرابعة:

فإنّ النساء يُحببن من الزوج ما يحب الزوج منهنّ من طيب الكلام وحسن المنظر ونظافة الثياب وطيب الرائحة فكن في كل أحوالك كذلك.

أما الخامسة:

فإنّ البيت مملكة الأنثى وفيه تشعر أنّها متربعة على عرشها وأنها سيدة فيه، فإيّاك أن تهدم هذه المملكة التي تعيشها، وإياك أن تحاول أن تزيحها عن عرشها هذا، فإنّك إن فعلت نازعتها ملكها، وليس لملكٍ أشدّ عداوةً ممن ينازعه ملكه وإن أظهر لُـہ غير ذلك.

أما السادسة:

فإنّ المرأة تحب أن تكسب زوجها ولا تخسر أهلها، فإيّاك أن تجعل نفسك مع أهلها في ميزان واحد، فإمّا أنت وإمّا أهلها، فهي وإن اختارتك على أهلها فإنّها ستبقى في كمدٍ تُنقل عَدْواه إلى حياتك اليومية.

والسابعة:

إنّ المرأة خُلِقت مِن ضِلعٍ أعوج وهذا سرّ الجمال فيها، وسرُّ الجذب إليها وليس هذا عيبًا فيها "فالحاجب زيّنه العِوَجُ"، فلا تحمل عليها إن هي أخطأت حملةً لا هوادة فيهاتحاول تقييم المعوج فتكسرها وكسرها طلاقها، ولا تتركها إن هي أخطأت حتى يزداد اعوجاجها وتتقوقع على نفسها فلا تلين لك بعد ذلك ولا تسمع إليك، ولكن كن دائما معها بين بين.

أما الثامنة:

فإنّ النّساء جُبلن على كُفر العشير وجُحدان المعروف، فإن أحسنت لإحداهنّ دهرًا ثم أسأت إليها مرة قالت: ما وجدت منك خيرًا قط، فلا يحملنّك هذا الخلق على أن تكرهها وتنفر منها، فإنّك إن كرهت منها هذا الخلق رضيت منها غيره.

أما التاسعة:

فإنّ المرأة تمر بحالات من الضعف الجسدي والتعب النفسي، حتى إنّ الله سبحانه وتعالى أسقط عنها مجموعةً من الفرائض التي افترضها في هذه الحالات فقد أسقط عنها الصلاة نهائيًا في هذه الحالات وأنسأ لها الصيام خلالهما حتى تعود صحتها ويعتدل مزاجها، فكن معها في هذه الأحوال ربانيا كماخفف الله سبحانه وتعالى عنها فرائضه أن تخفف عنها طلباتك وأوامرك.

أما العاشرة:

فاعلم أن المرأة أسيرة عندك،

فارحم أسرها وتجاوز عن ضعفها تكن لك خير متاع وخير شريك

3 komentar:

 

Perhatian!!!

Boleh Co-Pas asal jangan sampai merubah makna dari isi artikel. Dan juga tolong dicantumkan sumbernya ya... Syukron, baarokallahu fiekum...

Blogroll