Sabtu, 22 Juni 2013

Panduan Operasi Kompas Bidik


Apa sih Kompas Bidik itu?
Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk mengetahui besar sudut suatu objek medan terhadap arah utara magnetis bumi secara akurat. Kompas bidik dilengkapi dengan jarum pisir yang berfungsi sebagai titik bidik sejajar terhadap objek di lapangan. Lensa bidik pada kompas ini juga memungkinkan kita dapat langsung membaca hasil bidikan.

Tak Kenal Maka TAK Sayang... :)

Sebelum mengetahui cara pemakaian Kompas Bidik sebaiknya kita pelajari dahulu bagian-bagian kompas bidik ini terlebih dahulu. Berikut ini komponen kompas bidik:


 

1. Kawat Pisir, berfungsi sebagai garis pemandu ketepatan ke arah objek bidikan
2. Piringan skala derajat, sebagai penunjuk derajat hasil bidikan dan arah mata angin
3. Jarum kompas, magnet sebagai penunjuk arah utara-selatan magnetis bumi, sekaligus sebagai pemutar piringan skala derajat secara otomatis
4. Rumah kompas, berfungsi sebagai pelindung komponen utama kompas (skala, jarum, tanda arah mata angin)

5. Lensa pembidik, sebagai alat bantu untuk membaca hasil derajat bidikan dan mensejajarkan kompas dengan objek bidik

- Petunjuk Operasi Manual -
Pertama
Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
Kedua
Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira - kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.


>> cara membidik kompas

Ketiga

Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar
Keempat
Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30 derajat.
Kelima
Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.





Rumus Back Azimuth / Back Reading
1.   Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
      0 derajat – 180 derajat = X + 180 derajat

2.   Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat
      180 derajat – 360 derajat = X – 180 derajat




Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya adalah 240 derajat – 180 derajat = 60 derajat

Sumber:
1. dataiptek.blogspot.com
2. www.belantaraindonesia.org 

1 komentar:

  1. subhanallah, bagus banget. sayang aku nggak tau. kompas itu apa ya, mas sang penakluk dunia?

    BalasHapus

 

Perhatian!!!

Boleh Co-Pas asal jangan sampai merubah makna dari isi artikel. Dan juga tolong dicantumkan sumbernya ya... Syukron, baarokallahu fiekum...

Blogroll