Kamis, 15 Agustus 2013

Tips Mendaki Gunung bagi Pemula

Assalamu’alaikum… lama gak nulis2 nih… pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips bagi kawan2 yang baru saja terjun ke dunia pendakian, sebuah dunia penuh tantangan dan kebersamaan. Postingan ini saya buat karena besok 17 agustus akan mendaki dengan kawan2, dan diantara mereka ada yang masih perdana. Mungkin jika anda searching di google akan menemukan artikel2 serupa. Namun untuk postingan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi jika masih banyak kekurangannya mohon dimaklumi. Agar tidak bingung langsung saja deh…

1.       Pembentukan kepanitiaan kecil.
Mungkin ini terdengar terlalu formal, tapi alangkah baiknya jika dilakukan pembentukan panitia kecil agar mudah dalam koordinasi. Minimal kita memiliki ketua koordinator, agar acara bisa berjalan sesuai dengan rencana. Karena sudah selayaknya sebuah perjalanan itu memiliki pemimpin perjalanan yang memegang kebijakan selama perjalanan. Dan jika anda sudah memiliki komunitas atau grup, tentunya hal ini menjadi lebih mudah.

2.       Pengetahuan terhadap medan.
Sebelum anda mulai mendaki, tak ada salahnya anda mencari informasi2 mengenai medan yang akan didaki. Adapun caranya bisa lewat googling, sharing dengan kawan yang sudah pernah mendaki gunung tersebut, atau jika punya banyak waktu, anda bisa langsung survey dan tanya2 kepada penjaga basecamp. Info2 penting yang minimal perlu anda kantongi sebelum pendakian adalah rute atau peta jalur pendakian, kondisi cuaca seminggu terakhir, estimasi biaya yang dibutuhkan (akomodasi & administrasi), dan estimasi waktu perjalanan.

3.       Persiapan fisik dan ketrampilan.

Ada baiknya 2 minggu sebelum hari H, anda mulai berolahraga kecil, seperti lari2 atau jogging. Lebih2 jika gunung yang anda daki membutuhkan tenaga ekstra. Hal ini merupakan salah satu upaya agar tubuh kita bisa beradaptasi karena sebuah pendakian memang membutuhkan fisik yang prima.
Aapun untuk ketrampilan, maksudnya adalah pengetahuan mengenai kehidupan di alam bebas. Misal pengetahuan tentang navigasi darat, pengetahuan tentang survival, dan pengetahuan tentang pendidikan dasar.

4.       Persiapan peralatan.
Dalam sebuah perjalanan, kita dituntut agar pandai2 dalam memilih peralatan apa saja yang perlu dibawa, tentunya harus sesuai dengan kebutuhan, karena jika berlebihan, maka hanya akan menjadi beban, akan tetapi jika kekurangan, maka itu jauh lebih berbahaya. Adapun peralatan ini ada yang berupa keperluan pribadi, ada pula yang kelompok.

Peralatan Pribadi:
a.       Carier / tas gunung (wajib)
Hendaknya anda memilih carier sesuai kebutuhan anda. Standartnya adalah 60 liter, tapi jika masih kurang mencukupi 80, 100, atau 120 bisa menjadi pilihan anda. Tapi sekali lagi pilihlah sesuai kebutuhan anda, jangan sampai menjadi beban di perjalanan. Semakin besar tas kita bukan berarti semakin keren.

b.      Matras (wajib)
Kegunaan matras adalah untuk alas ketika di tenda, atau dimanapun kita akan duduk. Karena semakin malam, udara di gunung akan semakin dingin, dan tentunya tanah juga semakin dingin dan basah. Dan akan semakin terasa ketika cuaca hujan. Matras juga bisa difungsikan untuk pelapis dalam tas gunung agar packing terlihat indah.

c.       Sleeping bag (wajib)
Sleeping bag atau kantung tidur sangat berguna untuk menghangatkan badan ketika tidur. Dan dalam kondisi darurat, bisa dijadikan sebagai alat pertolongan kepada penderita hipotermia.

d.      Jas hujan / ponco (wajib)
Dalam banyak kasus, pendaki terkena hipotermia dikarenakan baju basah akibat terguyur air hujan. Karena itu jas hujan amatlah penting bagi kita, terutama saat hujan turun, demi menjaga tubuh kita agar tetap kering.

e.      Jaket (wajib)
Bagi anda yang tidak kuat terhadap udara dingin, jaket adalah hal yang sudah selayaknya dibawa. Saat ini banyak sekali pilihan jaket dengan model yang ciamik, tanpa mengurangi nilai fungsionalnya.

f.        Pakaian (wajib)
Tentu saja pakaian adalah hal wajib, gak mungkin kan kita mendaki dengan bugil.. he2.. Maksudnya disini adalah pakaian ganti. Bawalah pakaian ganti sesuai dengan lama perjalanan anda. Saya lebih suka pakaian dengan bahan parasit karena ketika basah sangat cepat kering kembali. Hindari pakaian dengan bahan jeans. Mungkin dia nampak kuat, tebal, dan hangat, tapi jika basah akan menjadi derita bagi anda, tidak kering2, berat, dan tentunya membuat kita menjadi menggigil kedinginan.

g.       Sepatu / sandal gunung (wajib)
Dalam hal ini bebas, yang penting hindari memakai sandal jepit.

h.      Senter (wajib)
Ketika nada mendaki di malam hari, jangan sampai tidak membawa senter agar anda tidak tersesat dan salah jalur.

i.         Obat pribadi / P3K (wajib)
Karena kegiatan outdoor itu menguras fisik dan rentan dengan cidera, jangan sampai lupa membawa obat2an, terutama obat2an pribadi yang tidak dijual di pasaran.

j.        Alat Makan
Piring, gelas, sendok dan garpu, jangan yang terbuat dari bahan mudah pecah.

k.       Alat Mandi

Bagi anda yang pecinta kebersihan badan, sudah selayaknya membawa alat mandi. Terutama jika perjalanan memakan waktu berhari2.

l.         Pisau / golok
Pisau sangat berguna untuk memotong ranting. Attau dalam kasus tertentu untuk pembelaan diri. Ingat, kita berada di tengah hutan yang terkadang masih kita jumpai hewan2 liar.

m.    Tisue
Mungkin terdengar aneh, tapi tissue sangatlah berguna untuk bersuci. Karena ada beberapa gunung yang tidak memiliki sumber air, sehingga persediaan air harus benar2 dijaga.

n.      Kupluk / topi / kaos tangan / kaos kakiSebagai penghangat tubuh.

o.      Tali

p.      Peralatan navigasi
Peta dan kompas sangat penting agar kita tidak melenceng dari jalur pendakian.

q.      Alat Dokumentasi
Ada momen2 tertentu yang sangat sayang jika tidak diabadikan. Kamera adalah salah satu solusinya. Mungkin bisa juga disebut sebagai kebutuhan kelompok, karena sebenarnya sebuah kamera sudah mencukupi.


Peralatan Kelompok:
a.       Tenda dome
Tenda dome sangat ringkas untuk dibawa dan cukup kuat untuk menahan air hujan dan hempasan angin badai.

b.      Kompor
Kompor memiliki bermacam jenis, sesuai dengan bahan bakarnya. Ada trangia dengan bahan bakar alcohol / spirtus, kompor gas, atau kompor paraffin. Anda juga bisa mebuat trangia mini dari dua buah kaleng yang disatukan.

c.       Nesting
Nesting adalah panci serbaguna yang dulu biasa digunakan oleh para tentara. Namun saat ini sudah menjadi hal yang biasa bagi para pegiat alam bebas.

d.      Bahan bakar
Gas, Parafin atau alkohol (spirtus).

5.      Yang terakhir banyak2 berdoa agar diberi kekuatan dan kelancaran dalam setiap langkah… :)

Ok, mungkin itu dulu yang bisa saya beberkan. Semoga bermanfaat kawan, selamat bertualang…:)

2 komentar:

  1. Makasih atas infonya gan, ane bisa koreksi kalo mau naik gunung. Pendakian pertama ane dulu belum tau namanya tas carrier dan sleeping bag, matras aja saya engga tau kalo itu penting.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 bang... kebanyakan dari kita waktu pertama kali juga cuma modal nekat doang..... ^_^

      Hapus

 

Perhatian!!!

Boleh Co-Pas asal jangan sampai merubah makna dari isi artikel. Dan juga tolong dicantumkan sumbernya ya... Syukron, baarokallahu fiekum...

Blogroll