Selasa, 06 Agustus 2013

Nasihat Imam Ghozali Rahimahullah


Wahai anakku, Nasihat itu mudah, tapi untuk menerimanya amatlah susah, karena bagi orang yang tidak terbiasa, amatlah pahit rasanya.
Sesungguhnya barangsiapa yang menggenggam ilmu tapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya kelak lebih besar,
karena manusia yang siksanya paling berat di hari akhir kelak adalah seorang ahli ilmu yang tidak mengambil manfaat dari ilmunya.

Wahai anakku, janganlah menjadi orang yang merugi dalam beramal, dan janganlah menjadi orang yang tidak mendapat apa2 padahal sudah susah payah beribadah.
Dan yakinlah bahwa ilmu saja tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya, sebagaimana seorang laki-laki yang memiliki 10 pedang hindi (pedang tertajam), kemudian ia berjalan di tengah padang pasir lantas datang kepadanya seekor singa yang besar.
Apakah pedang-pedang tersebut mampu melindunginya jika dia tidak mengayunkannya?
Begitu juga dengan permisalan antara ilmu dan amal. Yang pertama (ilmu) tidak akan memberikan manfaat apapun tanpa yang kedua (amal).

وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,” (QS. An Najm: 39)

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh". (QS. Al Kahfi: 110)

Wahai anakku, apa yang belum engkau kerjakan, maka belum akan kau dapati balasannya.
Sebagaimana nasihat shahabat Ali radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:  
“Barangsiapa yang bisa mencapai sesuatu tanpa diiringi kerja keras, maka sungguh dia adalah seorang yang berangan-angan. Dan angan2 adalah barang dagangan orang2 bodoh.” 
Dan berkata Hasan al Bashri rahimahullah: “Meminta surga tanpa beramal adalah sebuah dosa diantara dosa-dosa.”

Adapun kekasih kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nasihat:
“Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsu dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah dengan panjang angan-angan.”

Wahai anakku, hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya engkau pasti akan mati.
Cintailah siapa saja yang kau kehendaki, karena sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya.
Dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan dibalas sesuai dengannya.

Sungguh dengan bermodal ilmu saja tidak akan menjauhkanmu dari maksiat pada hari ini.
Dan tidak akan menyelamatkanmu dari api nerakan pada esok hari.
Jika hari ini engkau belum bersungguh-sungguh dalam beramal, sungguh kelak di hari akhir engkau akan berkata, “kembalikanlah kami (ke dunia), maka kami akan beramal sholih,” maka akan dikatakan kepadamu, “Bagaimana kamu ini, bukankah kamu telah datang dari sana (dunia).”
Wallahu a'lamu bis showab....

Sumber: Diterjemahkan dari kitab silsilah mustawa 4

0 komentar:

Posting Komentar

 

Perhatian!!!

Boleh Co-Pas asal jangan sampai merubah makna dari isi artikel. Dan juga tolong dicantumkan sumbernya ya... Syukron, baarokallahu fiekum...

Blogroll